Sebuah pesan masuk melalui telepon genggamku, pukul 02.25 dini hari.
Aku memang terbiasa terbangun di dini hari, entah apa yang membuatku terbangun, aku selalu menikmatinya.
Ku lihat pemberitahuan di telepon genggamku.
Jam segini? Mengirim pesan? Tumben?
Setelah hampir sewindu kita tak pernah bertemu, dan hampir tiga bulan komunikasi tak pernah berjalan lancar.
"Kenapa kamu tidak pernah mencariku lagi?" Tanyanya ia kembali.
Pesan darimu hanya sempat ku baca saja beberapa waktu.
Keningku mengerut, mencoba menerka nerka jawaban yang seharusnya.
...
Mencarimu?
Bukankah kau yang sengaja menghilang di tengah hiruk pikuk dilema kepastian?
Hanya sibuk atau benar-benar sibuk?
Sebagai pasangan atau hanya teman pelampiasan?
Tidak perlu hilang hanya untuk ingin dicari.
Tidak perlu berlari hanya untuk ingin dikejar.
Tidak perlu menghindar hanya untuk mengetahui apakah dia sabar.
Tidak perlu berpura-pura, jika sebenarnya kau benar-benar menginginkannya.
Perjuangkan apa yang sepatutnya diperjuangkan.
Beberapa pernyataan tidak hanya butuh pengungkapan, tapi juga pembuktian.
...
Kenapa kamu tidak mencariku lagi?
Kita tidak sedang saling mencari.
Lalu?
Pada saatnya nanti, kita saling menemukan.
Tulungagung, 29 Nopember 2021
Tidak perlu hilang hanya untuk ingin dicari.
Tidak perlu berlari hanya untuk ingin dikejar.
Tidak perlu menghindar hanya untuk mengetahui apakah dia sabar.
Tidak perlu berpura-pura, jika sebenarnya kau benar-benar menginginkannya.
Perjuangkan apa yang sepatutnya diperjuangkan.
Beberapa pernyataan tidak hanya butuh pengungkapan, tapi juga pembuktian.
...
Kenapa kamu tidak mencariku lagi?
Kita tidak sedang saling mencari.
Lalu?
Pada saatnya nanti, kita saling menemukan.
Tulungagung, 29 Nopember 2021