Kamis, 23 September 2021

TANDA TANYA #2

Sebuah cerita

Karya : A F K U



Beberapa hari ia terlihat murung, pikirannya sedang kacau. Banyak hal berkecamuk dalam otaknya, berbagai pertanyaan berderetan memenuhi volume kepala.

"Arghh..", ia mengerang memegang kepala dengan kedua tangannya.

Rasanya seperti sedang dihantam keras dengan benda yang berat. Terasa begitu menyayat hati dan perasaan, hingga enggan melakukan aktivitas harian terutama makan. Wajahnya pucat pasi, sejak pagi perutnya belum juga terisi. Ia menatap kosong ke arah luar jendela rumahnya. Berdiam diri dengan duduk di kursi kayu panjang yang mulai usang.

"Kapan semua ini berakhir ya Allah?" Katanya lirih.

Air mata menetes pelan di pipi. Tatapan kosong berusaha untuk memfokuskan objek yang ada didepannya. Seseorang telah berdiri didepan pintu rumahnya.
Kapan datangnya?
Seperti tidak ada suara kendaraan?

Ia kebingungan. Bola matanya bergerak dari kiri ke kanan secara bergantian. Pintu rumah dibukakan.

"Nih, cokelat buatmu. Di makan ya, sebagai pereda stress" Ucapnya sembari menyerahkan 3 bungkus cokelat.

"Lah, kok tau kalau aku stress?" Jawabku bingung.

"Coba lihat pesanku beberapa minggu lalu belum terbalas tuh." Jawabnya, lalu beranjak pergi.
Tanpa salam, tanpa pamitan. Tanpa penjelasan panjang, tiba-tiba datang, lalu pulang.

Padahal tidak ada satupun pesan yang belum ku balas darinya.
Apa maksudnya?
Pesan yang mana?
Aku masih berdiri termangu di depan pintu. Membisu. Berusaha menerka apa maksudmu.

"Pesan dari orangtuaku. Kapan jadi menantu ibuku?" Sebuah pesan masuk menyadarkan lamunanku.

Gubraaaak!!
Kau, memang selalu begitu.
Hahaha.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SURYA MALAM HARI #2

  Diharapkan untuk membaca part 1 terlebih dahulu, ya. . . . Tepat ketika Dea berangkat pulang dari Stasiun Bandung pukul 15.45 WIB kemarin,...